Search This Blog

Saturday, January 8, 2011

banjir Australia membawa berkah??


Emiten batu bara RI mendapat berkah di awal tahun ini. Banjir besar di Australia, telah melecut harga komoditas di pasar internasional. Indonesia pun diuntungkan karena menjadi pengganti penyedia pasokan batu bara dunia.

Banjir telah merendam tambang-tambang di Negara Bagian Queensland, menghentikan operasi yang memproduksi 90,6 juta ton batu bara atau 35% dari estimasi 259 ton batu bara per tahun Australia yang bisa diekspor. Australia berkonstribusi dua pertiga ekspor batu bara kokas global, yang diperlukan membuat baja.
Saat ini, produsen terbesar dunia untuk batu bara masih didominasi Indonesia sebesar 60%. Australia menduduki peringkat kedua sebesar 20-30%. Selebihnya, 10% batu bara dunia diproduksi negara selain Australia dan Indonesia. Adapun konsumen utama batu bara terbesar dunia adalah India dan China, dengan besaran masing-masing 30%. Hal ini didukung jumlah penduduk kedua negara yang cukup besar.

Banjir ini juga dinilai mendorong harga batu bara terus meroket. Harga batu bara mingguan untuk periode yang berakhir pekan lalu bertengger di level US$128,50 per metrik ton. Adapun harga batu bara acuan untuk kalori 6322 per Januari 2011 saat ini berada di US$ 112,40 per ton, naik dari bulan lalu di level US$ 103,41 per ton.
Dengan demikian, sektor saham batu bara di Indonesia akan sangat diuntungkan, sebab setiap kali harga batu bara naik ke US$100, laba emiten di sektor ini naik 10%. Produk batu bara Indonesia dengan Australia hampir sama. Yakni batu bara dengan kalori 6.000 ke atas, level acuan untuk harga batu bara internasional. “Sedangkan kalori di bawah 6.000 untuk dikonsumsi dalam negeri, seperti pembangkit listrik PLN.
Emiten-emiten batu bara yang memproduksi batu bara jenis ini pun diuntungkan. Seperti PT Bumi Resources (BUMI) dan PT Bumi Resourses Minerals (BRMS) yang mengkontribusi ekspor batu bara Indonesia sebesar 40%. “Sementara PT Adaro Energy (ADRO), PT Perusahaan Tambang Bukit Asam (PTBA) dan PT Berau Coal Energy (BRAU), masing-masing 20%.

No comments:

Post a Comment